Ukraina Ingin Turki Jadi Penengah Invasi Rusia, Ukraina bekerja dengan anggota NATO Turki
SUMO4D BERITA TERUPDATE – Ukraina Ingin Turki Jadi Penengah Invasi Rusia, Ukraina bekerja dengan anggota NATO Turki sebanyak mungkin untuk mendapatkan lebih banyak dukungan untuk menghentikan invasi.
Dengan begitu, Ukraina juga berusaha untuk memahami realitas kedekatan hubungan antara Turki dengan Rusia, meskipun Kiev tidak nyaman dengan kenyataan tersebut.
Turki memiliki posisi yang unik dalam konteks perang Ukraina-Rusia, Reuters mewartakan sebagaimana dikutip dari Channel News Asia
Ankara merupakan negara anggota NATO, Pakta Pertahanan Atlantik Utara pimpinan AS dan Eropa Barat. Ukraina berniat bergabung dengan NATO, hanya kemudian memicu kemarahan Rusia dan berujung pada invasi.
Turki juga telah mengkritik invasi dan menjual drone ke Kiev meskipun ada keberatan Rusia.
Tetapi, Negeri Ottoman juga menentang sanksi Barat terhadap Moskow dan mempertahankan retorika yang cermat dengan menahan diri dari menuduh kedua negara atas konflik,
bahkan di tengah laporan kejahatan perang di beberapa bagian Ukraina.
Baca Juga :
Ini Alasan Polisi Hentikan Kasus Pria Lawan Dua Begal di NTB Jadi Tersangka
“Kami akan senang jika Turki bergabung dengan sanksi dan memotong penerbangan dari Rusia. Tapi kami memahami kenyataan ini,” kata diplomat itu kepada wartawan asing dengan syarat anonim.
“… Alih-alih mengkritik Turki, kami bekerja dengan pihak Turki sebanyak mungkin, dan tidak menuntut sesuatu yang tidak mungkin,” tambah orang itu,
mencatat bahwa itu masih satu-satunya negara yang berhasil menyatukan pejabat Rusia dan Ukraina untuk pembicaraan damai. Turki, yang sangat bergantung pada impor energi dan wisatawan Rusia,
telah muncul sebagai tempat yang aman bagi orang Rusia yang melarikan diri dari sanksi, dan banyak yang telah berinvestasi di properti Turki.
Beberapa kapal Rusia masih transit dan dapat membawa pasokan dari perairan Suriah, kata diplomat itu,
menambahkan: “Kami meminta pihak Turki untuk memantau apa yang mereka bawa dari Suriah ke Rusia.”
Turki menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya dan aneksasi Krimea telah membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia pada Desember 2020.
Comment here